Jumat, 25 Desember 2009

Kunjungan Perdana ke Gumelem


Catatan 4: PraProduksi Film Dokumenter Batik Gumelem, Banjarnegara

Pertama berkunjung ke Gumelem bersama Tim Riset I (Rulia dan Wiwit) pada Rabu, 23 Desember 2009. Memang daerah yang memesona, secara landscape maupun keramahan perangkat desa dan penduduknya.

Dan ternyata, jarak yang ditempuh ke Gumelem lebih dekat dari Purbalingga dibanding dari Banjarnegara kota. Artinya, saya mempunyai jarak tempuh yang lebih dekat dibanding kawan-kawan Banjarnegara yang berumah di Banjarnegara kota.

Gumelem terbagi menjadi dua desa. Desa Gumelem Kulon dan Gumelem Wetan. Ada sejarah mengapa Gumelem terpecah menjadi dua desa. Konon, Gumelem merupakan tanah Perdikan bernama Kademangan Gumelem yang mempunyai kesejarahan dengan Kerajaan Mataram. Karena terjadi krisis politik dan pemerintahan saat itu, muncul nama Kulon dan Wetan.

Seusai sowan ke Kantor Desa Gumelem Kulon, saya dan kawan-kawan mendatangi salah satu sentra batik tulis milik Mbah Sartinem. Ah, nenek itu terlihat energik dalam mengurus batik-batiknya. Ia dan suaminya menerima kami dengan segenap hati.

Datang ke kediaman Mbah Sartinem, pemandangan menarik pertama adalah ada sekitar tujuh perempuan yang usianya rata-rata Mbah Sartinem bahkan beberapa diantaranya lebih sepuh (tua) tekun membatik di sebuah bilik bambu yang dibangun tepat di depan rumah Mbah Sartinem. Mereka juga menyambut kami dengan keriangan.

Setelah berkunjung ke kediaman Mbah Sartinem, saya dan kawan-kawan melanjutkan perjalanan mampir ke Balai Desa Gumelem Wetan. Sudah selama beberapa bulan, di Balai Desa Gumelem Wetan ada pelatihan membatik bagi warganya. Sayang, sesampai di balai desa, pelatihan sudah selesai karna kami datang sudah terlalu siang. Untung masih ada kesempatan melihat pelatihan di pekan depan.

Jumpa Sekda Banjarnegara
Sebelumnya, saya masih dengan Tim Riset I dan dengan pendampingan Bu Esti, kawan dari Humas Setda Banjarnegara beraudiensi dengan Sekda Pemkab Banjernegara, Bapak Syamsuddin tepat pukul 07.30 WIB waktu yang dijanjikan.

Pak Sekda menerima kami dengan senang hati dan ngobrol tentang banyak hal. Ia mempunyai harapan besar terhadap apa yang dilakukan saya dan kawan-kawan Banjarnegara soal proses pembuatan film dokumenter Gumelem ini.

Pak Sekda berjanji akan membantu dengan segenap kemampuan dan menginstruksikan kepada Humas Setda Banjarnegara melalui Ibu Esti untuk menyiapkan dan menyediakan apa-apa yang diperlukan saya dan kawan-kawan dalam prosesnya nanti.

Gandasuli, 25 Desember 2009

Tidak ada komentar: