Jumat, 04 Desember 2009

Mari, Mulai Menganggap Penting Riset!


Catatan 1: PraProduksi Film Dokumenter Batik Gumelem, Banjarnegara

Salah satu kelemahan anak muda Banyumas pada umumnya adalah mengenal dan bahkan melakukan riset/penelitian. Tidak jarang, mereka menganggap remeh itu. Riset biasanya hanya dilakukan untuk urusan sekolah/kuliah. Sisanya karena pekerjaan, yaitu anak muda yang bekerja di lembaga riset/LSM.

Tidak menjadi soal sebenarnya, sepanjang dalam riset itu dilakukan secara serius dan benar. Karena kerap riset dilakukan sekedar mencari nilai (anak sekolah/kuliahan) dan mengejar target laporan (untuk lembaga riset/LSM).

Anak kuliahan sebenarnya berada pada posisi strategis untuk urusan riset. Betapa tidak, usia mereka memasuki tahap kematangan logika, karena itu mulai mudah menangkap pemahaman dan mampu merangkai sesuatu yang mereka lihat, dengar, dan rasakan di lapangan.

Setiap anak kuliahan mempunyai kewajiban melakukan riset/tugas akhir sebagai syarat mutlak kelulusan mereka. Dan tidak jarang, diantara mereka berkontak dengan saya, berbincang soal riset apa yang hendak mereka garap, atau sekedar curhat terkait riset yang sedang mereka garap. Utamanya terkait ikhwal budaya Banyumasan.

Saya selalu menanggapi serius soal ini. Mengapa? Ya karena jarangnya anak muda yang menganggap serius soal riset. Saya bermimpi, di Banyumas lahir periset-periset muda yang handal. Namun sayangnya, mimpi itu masih terasa jauh.

Saya sendiri bukan seorang periset, apalagi seorang periset yang handal. Saya juga bukan seorang ahli budaya Banyumasan. Tapi bukan berarti saya tidak pernah melakukan kegiatan tersebut. Bagi saya, keahlian riset itu soal pengalaman, soal kebiasaan. Sementara teori, jelas bisa dipelajari. Ada segunung buku yang membahas soal riset. Selebihnya, bisa diunduh dengan mudah dan murah dari “Mbah Google”.

Kebutuhan Riset
Beragam latar orang melakukan riset. Seperti yang saya sebutkan diatas misalnya. Untuk itu, jangan pernah menganggap bahwa hasil riset hanya berguna sesaat, yaitu saat tujuan awal dari riset itu saja. Hasil riset jelas berguna sepanjang masa, untuk segala bidang, utamanya edukasi.

Saya sendiri sedikit banyak bersinggungan dengan urusan riset untuk kepentingan produksi film dokumenter. Tidak banyak film dokumenter yang telah saya buat. Lebih banyak ide dan rencana dokumenter apa yang ingin dan harus saya buat.

Tapi dari tidak banyak itu, saya bisa menyimpulkan betapa penting urusan riset. Karena itu, beberapa anak muda yang akan dan sedang melakukan riset, saya selalu tertarik untuk mendampingi sembari memproduksi film dokumenternya. Untuk itu, mari, mulai menganggap bahwa riset itu penting!

Kampung halaman, 26 November 2009

Tidak ada komentar: