Senin, 21 Desember 2009

Melibatkan Pembuat Film Muda Banjarnegara


Catatan 3: PraProduksi Film Dokumenter Batik Gumelem, Banjarnegara

Saya sedang berproses untuk tidak egois dalam setiap produksi film saya. Pada awal-awal saya membuat film, beberapa film saya, terutama dokumenter, saya garap dengan hampir semua kemampuan saya. Soal hasil, belum tahu persis apakah film yang digarap dengan kemampuan sendiri lebih baik atau sebaliknya dengan film yang melibatkan kawan lain.

Tapi setidaknya keputusan untuk melibatkan kawan-kawan karena berbagai alasan. Soal regenerasi menjadi alasan utama. Tidak bijak rasanya bila tidak berbagi pengalaman dengan kawan-kawan. Lebih ke arah berproses bersama.

Saya sendiri bukan seorang pembuat film dokumenter handal, atau tepatnya belum handal untuk itu. Karena itulah, saya selalu tertarik untuk belajar membuatnya. Menarik lagi bila dalam belajar membuat film dokumenter bersama kawan-kawan. Dalam rencana memproduksi film dokumenter soal batik Gumelem, Banjarnegara, alangkah asyiknya bila melibatkan kawan-kawan pembuat film muda dari ‘Kota Dawet’ itu.

Seorang kawan dari Banjarnegara bertutur ada sekitar 15 komunitas film di Banjarnegara dan separo atau sekitar 7 diantaranya aktif berproduksi. Belum lagi anak muda Banjarnegara yang di perantauan yang juga turut berproses di dunia film alternatif ini.

Tidak boleh disepelekan tentunya dari sisi jumlah komunitas yang ada. Banjarnegara sendiri diantara tiga kabupaten di Banyumas Raya; Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap tergolong yang paling akhir geliat komunitas film pendeknya.

Saat ini, Banjarnegara sedang segar-segarnya berkomunitas. Karena itu mereka sedang butuh bimbingan, butuh pancingan semangat, dan sebanyak-banyaknya media untuk berapresiasi. Termasuk melibatkan kawan-kawan Banjarnegara dalam hal produksi film agar tidak merasa tertinggal dengan tiga kabupaten tetangganya.

Benar adanya, kawan-kawan Banjarnegara merespon dengan luar biasa, setelah saya melemparkan rencana pembuatan film dokumenter tentang tradisi batik di salah satu desa di kabupaten itu.

Saya sendiri menjadi semakin tertantang dan mendapatkan suntikan semangat karena salah satu tujuan utama berproduksi di Banjarnegara adalah keterlibatan kawan-kawan lokal untuk bersama-sama berproses. Dengan harapan, setelah proses ini, kawan-kawan tidak berhenti tapi mampu berproses sendiri secara lebih mandiri.

Gandasuli, 21 Desember 2009

Tidak ada komentar: